Batas minimal 20 menit
Sambil nyeruput segelas cappucino hangat "instan" dan mendengarkan lagu-lagu Sheila on 7 saya terinspirasi untuk menulis hal ini. Batas minimal 20 menit merupakan batas seorang mahasiswa boleh keluar dari ruang ujian jika pekerjaannya sudah selesai yaitu minimal sudah melewati waktu 20 menit semenjak ujian dimulai. Saya sendiri baru mengetahui ada peraturan seperti ini setelah diberitahu teman saya sore tadi. Katanya "untung lw gak keluar 1 menit lebih awal, kalo gak bakal disuruh masuk lagi" begitu kira-kira.
Yap bener, sore tadi saya baru menyelesaikan ujian salah satu mata kuliah di farmasi dengan waktu 20 menit (rekor kayaknya). Sebenernya sudah jadi kebiasaan buat saya sepertinya keluar lebih awal pada waktu ujian, mungkin mulai dari SMA. Sampai pernah suatu ketika saya dimarahin (diprotes lebih tepatnya) sama teman SMA karena keluarnya cepet banget dan dia bilang kalo itu bikin orang lain gugup (masa iya?). Kalo cerita sama teman kuliah beda lagi, mereka biasanya nanya "mau berapa menit keluarnya?". Sambil becanda saya jawab aja "10 menit cukup lah, haha".
Cuma buat informasi aja, saya keluar lebih awal waktu ujian bukannya karena sudah hebat atau merasa bisa (kadang-kadang sih, terutama waktu ujian kimia, fisika dan matematika waktu SMA hehe). Saya keluar lebih awal hanya karena saya merasa sudah tidak ada lagi hal yang bisa saya kerjakan di dalam ruang ujian, kalo memang sudah maksimal yang bisa saya jawab ya sudah keluar saja. Karena menurut saya mengusahakan ujian itu terletak pada waktu-waktu sebelum ujian, entah pada masa kulian atau bahkan semalam sebelumnya (trendnya sekarang yang terakhir ini) bukan pada saat ujian berlangsung. Ujian itu ada untuk mengevaluasi kinerja kita selama masa studi apakah sudah baik atau belum dan parameternya adalah nilai yang diberikan oleh guru atau dosen. Selain itu, saya memilih keluar lebih awal untuk bisa menghindari penyesalan karena mengganti jawaban yang sudah benar sehingga menjadi salah. Hal ini kerap kali terjadi ketika saya keluar agak lama dan merenungi jawaban yang masih ragu-ragu kemudian diganti dengan jawaban lain yang belum tentu benar.
Kemudian ada cerita lagi ketika seorang dosen melarang mahasiswa untuk keluar sebelum waktu ujian berakhir, akhirnya saya malah ketiduran di ruangan karena gak ada lagi yang bisa dikerjakan (haha, memang dasar tukang tidur). Yah begitulah salah satu kebiasaan saya kalo lagi ujian, mohon maaf ya kalo ada yang terganggu atau apa deh.
Yap bener, sore tadi saya baru menyelesaikan ujian salah satu mata kuliah di farmasi dengan waktu 20 menit (rekor kayaknya). Sebenernya sudah jadi kebiasaan buat saya sepertinya keluar lebih awal pada waktu ujian, mungkin mulai dari SMA. Sampai pernah suatu ketika saya dimarahin (diprotes lebih tepatnya) sama teman SMA karena keluarnya cepet banget dan dia bilang kalo itu bikin orang lain gugup (masa iya?). Kalo cerita sama teman kuliah beda lagi, mereka biasanya nanya "mau berapa menit keluarnya?". Sambil becanda saya jawab aja "10 menit cukup lah, haha".
Cuma buat informasi aja, saya keluar lebih awal waktu ujian bukannya karena sudah hebat atau merasa bisa (kadang-kadang sih, terutama waktu ujian kimia, fisika dan matematika waktu SMA hehe). Saya keluar lebih awal hanya karena saya merasa sudah tidak ada lagi hal yang bisa saya kerjakan di dalam ruang ujian, kalo memang sudah maksimal yang bisa saya jawab ya sudah keluar saja. Karena menurut saya mengusahakan ujian itu terletak pada waktu-waktu sebelum ujian, entah pada masa kulian atau bahkan semalam sebelumnya (trendnya sekarang yang terakhir ini) bukan pada saat ujian berlangsung. Ujian itu ada untuk mengevaluasi kinerja kita selama masa studi apakah sudah baik atau belum dan parameternya adalah nilai yang diberikan oleh guru atau dosen. Selain itu, saya memilih keluar lebih awal untuk bisa menghindari penyesalan karena mengganti jawaban yang sudah benar sehingga menjadi salah. Hal ini kerap kali terjadi ketika saya keluar agak lama dan merenungi jawaban yang masih ragu-ragu kemudian diganti dengan jawaban lain yang belum tentu benar.
Kemudian ada cerita lagi ketika seorang dosen melarang mahasiswa untuk keluar sebelum waktu ujian berakhir, akhirnya saya malah ketiduran di ruangan karena gak ada lagi yang bisa dikerjakan (haha, memang dasar tukang tidur). Yah begitulah salah satu kebiasaan saya kalo lagi ujian, mohon maaf ya kalo ada yang terganggu atau apa deh.
lha terus kalo udah 20 menit emangnya kenapa, mas??
BalasHapuskoq bisa kamu baca blogku?
Hapuslha bisa dong, mas liat di dinding fb.. hhehe :))
Hapuskalo udah 20 menit konsentrasiku menurun
BalasHapushaha
widihh cepet bangett, mass??
Hapus